Sabtu, 01 September 2018

MAKALAH JARINGAN NIRKABEL

Pemasangan Perangkat Jaringan Nirkabel


ANTENA

A. Pengertian Antena

Antena adalah alat untuk mengirim dan menerima gelombang
elektromagnetik, bergantung kepada pemakaian dan penggunaan frekuensinya,
antena bisa berwujud berbagai bentuk, mulai dari seutas kabel, dipole, ataupun
yagi, dsb. Antena adalah alat pasif tanpa catu daya(power), yang tidak bias
meningkatkan kekuatan sinyal radio, dia seperti reflektor pada lampu senter,
membantu mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal. Kekuatan dalam
mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal radio, satuan ukurnya adalah dB. Jadi
ketika dB bertambah, maka jangkauan jarak yang bisa ditempuh pun bertambah.
Jenis antena yang akan dipasang harus sesuai dengan sistem yang akan kita
bangun, juga disesuaikan dengan kebutuhan penyebaran sinyalnya.

B. Fungsi Antena

Fungsi antena adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal
elektromagnetik, lalu meradiasikannya (Pelepasan energy elektromagnetik ke
udara / ruang bebas). Dan sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk
menerima sinyal elektromagnetik (Penerima energy elektromagnetik dari ruang
bebas ) dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Pada radar atau sistem
komunikasi satelit, sering dijumpai sebuah antena yang melakukan kedua fungsi
(peradiasi dan penerima) sekaligus. Namun, pada sebuah teleskop radio, antena
hanya menjalankan fungsi penerima saja.

C. Macam-Macam Antena

1. Antena Directional

Antena jenis ini merupakan jenis antena dengan narrow beamwidth, yaitu punya
sudut pemancaran yang kecil dengan daya lebih terarah, jaraknya jauh dan tidak
bisa menjangkau area yang luas, antena directional mengirim dan menerima
sinyal radio hanya pada satu arah, umumnya pada fokus yang sangat sempit,
dan biasanya digunakan untuk koneksi point to point, atau multiple point,
macam antena direktional seperti antena grid, dish “parabolic”, yagi, dan sectoral.

2. Antena Omni-Directional

Antena ini mempunyai sudut pancaran yang besar (wide beandwidth) yaitu
3600 dengan daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat melayani
area yang luas Omni antena tidak dianjurkan pemakaian-nya, karena sifatnya
yang terlalu luas sehingga ada kemungkinan mengumpulkan sinyal lain yang
akan menyebabkan interferensi. Antena omni directional mengirim atau
menerima sinyal radio dari semua arah secara sama,biasanya digunakan untuk
koneksi multiple point atau hotspot.

TOWER

A. Pengertian Tower

Tower adalah suatu tempat untuk menempatkan antena pemancar sinyal
(jaringan akses) maupun sebagai tempat untuk menempatkan antena pemancar
sinyal transmisi (jaringan transport dengan menggunakan teknologi mikrowave).
Tower terdiri atas :

1. Mini Tower

Mini Tower merupakan jenis tower yang sama dengan lattice tower, yaitu tower
yang memiliki tipe 4 kaki (rectangular) dan 3 kaki (triangle) dengan
menggunakan profil baja siku atau pipa. Hanya saja mini tower memiliki
ketinggian yang lebih rendah dari pada lattice tower, yaitu berkisar antara 15 M
sampai dengan 30 M, dan penempatan biasanya berada di atas gedung.

2. Lattice Tower

Lattice tower atau sering disebut SST (self support tower) adalah tower
konvensional yang berupa menara rangka yang dirancang dengan konsep
rangka kokoh, kuat terhadap tekanan angin dan keadaan geografis dari area di
mana tower tersebut didirikan. Tower ini memiliki tipe 4 kaki (rectangular) dan
3 kaki (triangle) dengan menggunakan profil baja siku atau pipa. Lattice tower
memiliki ketinggian yang sudah ditentukan berkisar antara 30 m sampai dengan
120 m. Misal SST 42 m adalah lattice tower yang memiliki ketinggian 42 m.
Tower ini berdiri langsung di atas tanah (Greenfield).

Lattice Tower
3. Monopole Tower

Monopole adalah jenis tower yang berupa tiang pancang tunggal atau memiliki satu
kaki saja dengan menggunakan profil pipa. Penempatan monopole biasanya
langsung di atas tanah (Greenfield). Monopole biasanya memiliki ketinggian
kurang dari 30 m.

Monopole Tower
4. Rooftop pole Tower

Tidak jauh berbeda dengan monopole, rooftop pole merupakan jenis tower berupa
tiang pancang tunggal atau memiliki satu kaki saja dengan menggunakan profil
pipa yang berdiameter lebih kecil dari profil pipa yang digunakan untuk monopole.
Jenis tower ini ditempatkan di atas gedung (rooftop). Jenis tower ini hanya disebut
sebagai antenna bukan menara. Ketinggian rooftop pole berkisar antara 3m sampai
15 m.

 Rooftop pole Tower
5. Guyed Mast Tower

Guyed mast adalah jenis tower yang berupa tiang pancang tunggal yang dikaitkan
dengan tali-tali baja yang membentang dari tower sampai tanah dengan jarak ± 0.5
m dari tower dan sudut ± 600. Jenis tower ini memiliki ketinggian antara 50 m
sampai dengan 70 m. Penggunaan guyed mast sebagai tower telekomunikasi masih
jarang di Indonesia. Biasanya tower jenis ini dipakai untuk pemancar radio.

Guyed Mast Tower

6. Tower Camouflage

Jenis tower ini tidak jauh berbeda dengan jenis tower telekomunikasi yang lain,
namun tower camouflage menggunakan material-material tertentu untuk
menyamarkan perangkat dan bentuk tower itu sendiri, agar bernuansa estetika dan
lebih ramah lingkungan. Tower tersebut secara kasat mata tidak lagi terlihat seperti
antenna dan menara, karena penempatannya cenderung disesuaikan dengan design
atau dikamuflasekan dengan tempat dimana tower tersebut didirikan. Biasanya
pembangunan tower ini dikarenakan terbentur dengan peraturan-peraturan setempat
yang sudah tidak membolehkan untuk didirikannya tower lagi.

Tower Camouflage

KONEKTOR / PENGHUBUNG ANTENNA
WIRELESS

Kabel coaxial adalah kabel yang digunakan untuk menghubungkan antenna dengan peralatan pemancar atau penerima. Kabel ini mempunyai impedansi spesifik, Yang digunakan dalam wireless LAN adalah kabel coax yang memiliki impedansi 50 ohm.


Sambungan antara peralatan WLAN, coax & antenna menjadi sangat penting artinya
karena konektor merupakan peredam daya jika instalasinya kurang baik. Paling tidak
konektor yang baik akan memakan daya sekitar 0.3-0.5 dB. Konektor N & SMA yang
di rancang untuk bekerja pada frekuensi tinggi. Ada beberapa tipe konektor yang
digunakan untuk instalasi WLAN, yaitu:

N-Female biasanya digunakan pada sisi antenna atau anti petir.

N-male sambungan di kabel coax yang akan menghubungkan ke antenna.

Konektor SMA male Right Hand Polarization biasanya dihubungkan ke kabel coax kecil (pig tail) untuk dihubungkan ke konektor pada card WLAN.

WLAN.Konektor SMA female right hand polarization biasanya terpasang pada card WLAN.
Untuk menyambungkan card WLAN yang ntuk menyambungkan card WLAN yang terpasang konektor SMA untuk coax kecil, terpasang konektor SMA untuk coax kecil, ke kabel coax LMR atau Heliax yang diametere kabel coax LMR atau Heliax yang diameter-nya lebih besar. Biasanya dibuatkan nya lebih besar. Biasanya dibuatkan kabel penghubung dengan konektor yang berbeda (N & SMA).Kabel ini di kenal sebagai pig tail.

MERAKIT MINI ANTENA TOWER

Mini Tower Antena (MTA) merupakan suatu Tower Antena yang berukuran Mini (kecil), serta digunakan untuk melakukan Praktikum merakit mini tower bagi peserta pelatihan. Model Mini Tower Antena digambarkan sebagai berikut :

Model Mini Tower Antenna

Agar Mini Tower Antena dapat digunakan dengan baik, maka harus dilakukan perakitan secara benar. Mini Tower Antenna ini dibuat menggunakan plat dengan ketebalan 2 mm dan beton eser dengan diameter 8 mm. Besi beton eser tersebut dibuat dengan model triangle dengan tinggi masing-masing potongan sekitar 100 mm.

Merakit Mini Tower Antena

Langkah-langkah merakit Mini Tower Antena adalah sebagai berikut :
· Menyiapkan Alat dan Bahan yang digunakan (Mini Tower Antena, Mur Baut dan Kunci Pas ukuran 14).
· Rakitlah mulai dari bagian yang paling bawah (dudukan), kemudian berurutan
sampai ke spit (top off) Mini Tower Antenna.
· Kuatkan (kencangkan) masing-masing Mur-Baut dengan benar menggunakan kunci
pas 14.

Langkah-langkah Merakit Antenna Grid

Antenna Grid merupakan salah satu contoh antenna pengarah (directional antenna) yang berbentuk parabolic sebagai reflector dengan impedansi sebesar 50 Ohm. Connector yang digunakan adalan tipe N female

Merakit Antenna Grid

Untuk merakitnya tidak diperlukan skill yang terlalu tinggi karena semua bagian sudah
tersedia dengan baik dan hanya terdiri dari 3 bagian yaitu parabolic/grid antenna,
dudukan antenna dan antennanya sendiri.
Untuk melakukan perakitan Antenna Grid, maka langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut :
· Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan (seperangkat grid antenna dan kunci pas ukuran 14).
· Memasang kedua buah reflector-nya dengan cara menggabungkannya kemudian
dikuatkan menggunakan mur baut.
· Memasang Antenna pada bagian tengah reflector, kemudian menguatkan
4 buah mur baut yang ada pada keempat sisinya.

Memasang Grid Antenna Pada Mini Tower Antenna

Cara pemasangan Antenna Grid pada Mini Tower Antenna ditunjukkan seperti gambar berikut ini.
Cara memasang Bullet pada Grid Antena

Langkah-langkah memasang Antenna Grid pada Mini Tower Antenna adalah sebagai
berikut:
· Menyiapkan Mini Tower Antenna dan Antenna Grid yang sudah dirakit.
· Melepas 2 buah klem Antenna yang ada pada dudukan Antenna Grid,
dengan cara melepas keempat Mur yang terpasang pada dudukan
Antenna.
· Meletakkan dudukan Antenna Grid pada spit (top off) Mini Tower Antenna,
kemudian memasang 2 buah klem Antenna.
· Menguatkan keempat Mur yang ada pada dudukan antenna.

BULLET

Bullet merupakan penguat daya Radio Frequency (RF) yang dilengkapi dengan software AirOS yang diproduksi oleh Ubiquity Networks. Di dalam Bullets terdapat embedded system yang sudah diincludkan dalam hardware. Dengan Bullet ini kita dapat mengkonfigurasi yang berkaitan dengan fungsi daripada Bullet tersebut. Bullet beserta pengkabelannya dapat digambarkan sebagai berikut :

Bullet dan Sistem Pengkabelan

Bullet terdiri dari Body, N Type Connector, Cap dan Gasket serta Ethernet kabel untuk memberikan daya (power supply) melalui kabel UTP dan konektor RJ 45. Melalui kabel ini, tegangan akan disupplay dari PoE dan juga lalu lintas data baik dari antenna maupun ke antenna.

Memasang Bullet Pada Grid Antena

Agar Bullet dapat berfungsi dengan baik, maka harus diberikan 2 buah kabel, yaitu kabel UTP dengan konektor RJ 45 dari PoE dan kabel Koaksial RG 8 menuju Antenna Grid atau Antenna lainnya

Langkah langkah memasang Bullet pada Grid Antena adalah sebagai berikut :
· Siapkan Bullet, Grid Antena dan Kabel.
· Putar kearah kiri pada N-Type Konektor sebelum dimasukkan ke Ujung
Kabel Koaksial dari Grid Antena.
· Kuatkan N-Type konektor agar Bullet tidak terlepas
· Masukkan ujung RJ 45 pada bagian bawah Bullet yang ada terminal RJ 45
Female.
· Tutuplah Bullet menggunakan penutup anti air hujan, agar tidak
kemasukan air, terutama kalau dipasang diluar rumah (outdoor).

Cara pemasangan Bullet ditunjukkan seperti gambar berikut ini.
Cara memasang Bullet pada Grid Antena

Pointing Antena Grid

Beberapa hari lalu menyempatkan diri ke antarlangit.com cabang Tuban untuk membeli antena wifi. Sebelumnya sudah mencoba memakai antena jenis yagi lokal untuk nembak’sinyal wifi yang banyak bersliweran diatas langit kota Cepu. Lumayan, bias menikmati akses internet gratis meski hanya dapat sinyal tak lebih dari 10dBm. Nah, misi ke Tuban kali ini adalah mendapatkan antena dengan gain yang lebih bagus. Akhirnya pilihan jatuh pada Grid Kenbotong TDJ-2400A yang memiliki gain 24dB.

Grid Kenbotong TDJ-2400A

Pastikan Antena Telah Dirakit dengan Benar

Pemasangan Feed-Horn harus benar-benar tegak lurus terhadap kisi-kisi pemantul. Pemasangan konektor pada pigtail harus benar-benar rapat, dan jika diperlukan silahkan bungkus konektor tersebut dengan pita isolasi guna mencegah kemungkinan masuknya air hujan.

Pastikan Polarisasi Pemasangan Antena

Sebelum memasang antena grid pada pipa, pastikan terlebih dahulu apakah antena akan dipasang dalam polarisasi vertikal ataukah horisontal. Hal ini penting, sebab antena kita harus menyesuaikan dengan polarisasi antena pemancar wifi yang akan kita ‘tembak’. Sebagai contoh, pemancar sinyal wifi memakai antena jenis Omni-Slotted yang memiliki polarisasi pancar horisontal. Jadi, kalau kita ingin menerima sinyal wifi tersebut diatas maka antena grid yang kita miliki harus dipasang dalam polarisasi horisontal juga, seperti terlihat pada gambar dibawah.

Pastikan Antena Sudah Menghadap pada Arah yang Sesuai
jika anda sudah mengetahui lokasi pemancar wifi yang akan ‘ditembak’, hadapkan antena pada arah tersebut. Koreksi terhadap arah ini bisa dilakukan pada saat melakukan survey sinyal pada radio akses point.

Pemasangan Pipa Harus Benar-Benar Tegak Lurus Terhadap Tanah

Saya menggunakan pipa ukuran 1 dim dan 1,25 dim untuk menyangga antena. Ketinggiannya sekitar 10 meter. Pada awal pemasangan saya sempat kecewa karena hasil tangkapan sinyal wifi hanya berkisar antara 1 hingga 3dBm saja, jauh lebih kecil bila dibandingkan ketika memakai antena yagi yang bisa mencapai hingga 12dBm. Wah, dimana kesalahannya ya? Setelah saya cermati ternyata posisi pemasangan pipa penyangga sedikit miring. Buru-buru saya koreksi hal ini dengan mengatur posisi pipa benar-benar tegak lurus terhadap tanah. Dan hasilnya, langsung dapat sinyal 20dBm. Pointing Antena Grid berhasil.




Kamis, 16 Agustus 2018

KARAKTERISTIK PERANGKAT JARINGAN NIRKABEL ROUTER

 NIRKABEL ROUTER

   
Router sendiri adalah sebuah device yang berfungsi meneruskan packet data dari satu network ke network yang lainnya ( dalam hal ini jaringan LAN ke WLAN ) . Pada dasarnya wireless router berfungsi, sebagai penghubung wireless klien , hanya saja wireless router dlengkapi kemampuan untuk melakukan routing. 

Diantaranya kemampuan / fungsi nirkabel router :

> Modem Dialler 

Dengan adanya wireless router , modem bisa langsung disambung ke wifi router dan secara otomatis di- dial sehingga wireless klien dapat langsung terkoneksi dengan internet. Sebelum adanya wireless wireless router koneksi internet via modem hanya dapat dilakukan langsung dari komputer atau perngkat jaringan tertentu.

> DHCP

Wireless router dapat bertindak sebagai DHCP server. DHCP server biasanya hanya bisa dijalankan pada perangkat router taupun server . Dan tidak bisa mendistribusikan IP seperti wireless ap.

> Bandwith Control 

Fungsi ini tidak dapat kita temui pada access point.

> Parent Control

Pengaturan yang digunakan untuk mem-filter website mana yang diizinkan atau tidak boleh oleh wireless client.




Kesimpulan perbedaan - perbedaan yang ada diatas adalah banyak fitur dan fungsi yang biasanya ditemui atau dijalankan oleh sebuah perangkat seperti router dan server , bisa dijalankan oleh sebuah wireless router.

Wireless access point kemampuannya sangant terbatas , hanya sebagai penghubung beberapa wireless client.


Kelebihan 

Wireless router dapat dihubungkan ke / dari mana saja di ruangan anda atau rumah . Kemudahan dan kecepatan instalasi , dengan menggunakan wireless router .

Kekurangan 

Koneksi wireless atau nirkabel akan menjadi sedikit lebih lambat daripada koneksi kabel.
Keamanan jaringan nirkabel akan terekspos apabila jika tidak dikonfirmasi dengan benar .
'Kemacetan' bisa terjadi pada wi-fi ,terutama di kota - kota yang memiliki toko dan ooerganisasi besar yang mentransmisikan melalui saluran yang sama, dan akhirnya menyebabkan banyak gangguan . Perangkat lain dapat menjadi masalah juga. Perangkat seperti blue- tooth , telepon nirkabel , dan microwve oven kadang bisa menyebabkan gangguan .